

BANTEN | radartrubuana.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M ikut serta bersama para pejabat negara setingkat Menteri pantau arus mudik Lebaran tahun 2025 di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (26/03/25).
Turut bersama dalam rombongan itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Pratikno, M. Soc.Sc, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si dan sejumlah pimpinan Kementerian/Lembaga meninjau persiapan arus mudik lebaran tahun 2025 di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten pada Rabu (26/3) sore.
Tiba di Pelabuhan Merak, Menko PMK langsung memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah perwakilan pemerintah daerah Banten dan Lampung. Kepala BNPB dalam kesempatan ini mengungkap, wilayah Provinsi Banten merujuk prediksi cuaca selama libur lebaran ini relatif aman, namun untuk wilayah Provinsi Lampung ada potensi curah hujan meningkat pada akhir bulan Maret.
Kepala BNPB kemudian mengingatkan kembali bahwa pernah terjadi sejumlah bencana di Banten dan Lampung, sehingga pemerintah daerah diharapkan tetap meningkatkan kesiapsiagaan selama periode lebaran ini.
Dirinya menceritakan, dalam rangka libur lebaran kali ini, personel BNPB dan BPBD pun telah menerjunkan tim untuk bersiaga membantu jika ada keadaan darurat di sejumlah titik yang dilalui para pemudik.
Keterlibatan TNI dan Polri di kondisi bencana merupakan salah satu upaya mempercepat penanganan di lokasi bencana, karena selain kekuatan dari BNPB dan BPBD, keberadaan personel TNI dan Polri di daerah dapat menambah kemampuan pemerintah dalam melaksanakan penyelamatan masyarakat, karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.
Usai rapat, rombongan melanjutkan kegiatan dengan menyapa para penumpang yang akan melakukan penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan memeriksa sejumlah fasilitas yang ada di Pelabuhan Merak.
Sebelum tinjauan ke Pelabuhan Merak, rombongan menteri dan para pimpinan kementerian dan lembaga ini singgah ke pos mudik lebaran di rest area Tol Cikampek KM57A, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Di tempat ini, rombongan berkeliling ke area fasilitas publik seperti pos kesehatan yang didirikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, ruang laktasi, hingga area food court. Rombongan juga berdialog dengan para pemudik yang sedang beristirahat dan menikmati fasilitas kursi pijat.
Guna memastikan penanganan mudik lebaran tahun ini berjalan lancar, rombongan turut menggelar rapat koordinasi di Pos Terpadu Mudik Lebaran KM 57. Rapat dipimpin oleh Menko PMK dan Kapolri.
Dalam rakor, baik Menko PMK dan Kapolri mengapresiasi tata kelola rest area KM 57 yang dinilai sudah lengkap dengan berbagai fasilitas seperti SPBU, SPKLU untuk mobil listrik, bengkel, hingga tempat ibadah. Selain fasilitas tersebut, pengelola juga bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk menyiagakan satu unit mobil pemadam guna mengantisipasi risiko bencana kebakaran.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Prof. Dwikorita Karnawati, Ph.D. menyampaikan bahwa pada periode mudik lebaran ini merupakan merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba), yang ditandai dengan cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah. Salah satu daerah yang berpotensi terpapar hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah Provinsi Jawa Barat.
Merespon peringatan dini tersebut, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, S.H., M.M. yang turut hadir dalam peninjauan ini menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat , siap melaksanakan operasi modifikasi cuaca bekerja sama dengan BNPB jika terdapat prediksi akan turun hujan dengan intensitas tinggi di masa puncak arus mudik di wilayah Jawa Barat.
BNPB mengimbau masyarakat yang hendak melakukan perjalan mudik lebaran untuk selalu waspada akan potensi risiko bencana.
Hal-hal yang dapat dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan antara lain memastikan kondisi badan pemudik dalam keadaan sehat, kendaraan layak jalan, memastikan rute perjalanan aman bencana, cek cuaca harian, dan menyimpan nomor telepon penting jika terjadi keadaan darurat.*
Reporter : Yudha